Menurut Hocking (1946), agama merupakan obat dari
kesulitan dan kekhawatiran yang dihadapi manusia, sekurang-kurangnya
meringankan manusia dari kesulitan. Agama merupakan pernyataan pengharapan manusia
dalam dunia yang besar atau jagat raya, karena ada jalan hidup yang benar yang
perlu ditemukan. Agama menjadi suatu lembaga yang bersemangat untuk memperoleh
kehidupan yang baik dan merenungkannya sebagai suatu tuntutan kosmis,. Menusia
menjadi penganutnya yang setia terhadap agama karena manurus keyakinannya agama
telah memberikan sesuatu yang sangat berharga bagi hidupnya yang tidak mungkin
dapat diuji dengan pengalaman maupun oleh akal sepert halnya menguji kebenaran
sains dan filsafat karena agama lebih banyak menyangkut perasaan dan keyakinan.
Jumat, 14 Oktober 2016
Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan
Pandangan filsafat pendidikan sama pernaannya dengan
landasan filosofis yang menjiwai seluruk kebijaksanaan pelaksanaan pendidikan.
Antara filsafat dan pendidikan terdapat kaitan yang sangat erat. Filsafat
mencoba merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat, sedangkan pendidikan
berusaha mewujudkan citra tersebut. Formula tentang hakekat dan martabat
manusa serta masyarakat erutama di Indonesia dilandasi oleh filsafat yang
dianus bangsa Indonesia dilandasi oleh fislafat yagn dianus bangsa Indonesia
yaitu Pancasila. Pancasila merupakan sumber dari segala gagasan mengenai wujud
manusia dan masyarakat yang dianggap baik, sumber dari egama sumber yang menadi
pangkal serta muara dari setiap keputusan dan tindakan dalam pendidikan dan
pembelajaran.
Pengertian Umum Filsafat Menurut Para Ahli
·
Al Farabi
Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang alam
maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya.
Belajar Filsafat Dengan Mudah dan Sederhana
Mudah dengan arti kita dapat mempelajari filsafat
tanpa kepayahan, dan sederhana yang berarti kita akan dapat belajar filsafat
tanpa harus dipusingkan oleh teori-teori filsafat yang njelimet, susah dicerna.
Walaupun demikian, gagasan ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru, karena
mungkin ada banyak orang yang sudah menerapkan gagasan ini lebih baik dari
penulis.
Belajar Filsafat Atau Berfilsafat?
Dalam
mempelajari filsafat, sebenarnya ada dua model yang mungkin dapat digunakan
sebagai pilihan. Pertama, mempelajari filsafat secara teoretis, dan yang kedua,
mempelajari filsafat secara praktis. Pada pilihan yang pertama, kita dihadapkan
pada keharusan untuk belajar filsafat secara teknis dari buku-buku, seminar,
kursus, ataupun melalui perkuliahan di pendidikan tinggi. Apa yang kita
pelajari di sini adalah “pikiran orang lain tentang filsafat”. Ini sama artinya
kita dituntut untuk memahami orang lain dalam kerangka sejarah berpikir umat
manusia.
Mengapa Belajar Filsafat?
Filsafat ternyata mengajarkan kita untuk bertanya terlebih
dahulu sebelum sampai di wilayah filsafat itu sendiri. Kalau kita sudah membuat
satu pertanyaan penting dalam hidup kita, maka kita akan berjalan menuju
wilayah filsafat dengan pasti. Jadi, sudahkah Anda membuat pertanyaan itu?
Berfilsafat Itu Berpikir
Filsafat, bukan sekedar merupakan mata kuliah. Filsafat
adalah suatu tindakan, suatu aktivitas. Filsafat adalah aktivitas untuk
berpikir secara mendalam tentang pertanyaan-pertanyaan besar dalam hidup
manusia (apa tujuan hidup, apakah Tuhan ada, bagaimana menata organisasi dan
masyarakat, serta bagaimana hidup yang baik), dan mencoba menjawabnya secara rasional,
kritis, dan sistematis.
Pemikiran Immanuel Kant Mengenai Metafisika, Etika, Agama dan Tuhan, dan Juga Manusia
1. Metafisika adalah studi keberadaan atau realitas. Metafisika mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: Apakah sumber dari suatu realitas? Apakah Tuhan ada? Apa tempat manusia di dalam semesta? Cabang utama metafisika adalah ontologi, studi mengenai kategorisasi benda-benda di alam dan hubungan antara satu dan lainnya.
Tiga Pokok Pemikiran Immanuel Kant
Immanuel
Kant seorang filsuf termasyhur dari Jerman memiliki tiga pokok pemikiran
yang harus diketahui terlebih dahulu, dikarenakan pemikirannya begitu original
dan terlihat berbeda dari pemikiran para filsuf sebelumnya terutama berangkat
dari filsuf Inggris bernama David Hume. Berikut ini pokok pemikirnnya:
Mengenal Immanuel Kant
Dilihat dari riwayat hidupnya, Immanuel
Kant adalah seseorang yang sederhana. Selama hidupnya Kant
menetap di Prusia dan mengalami masa peperangan tujuh tahun sewaktu
Rusia menaklukkan Prusia Timur. Ia juga hidupdalam masa revolusi
Perancis dan masa kejayaan Napoleon.
Senin, 10 Oktober 2016
Aliran Idealisme
Tokoh aliran idealisme adalah Plato (427-374 SM), murid
Sokrates. Aliran idealisme merupakan suatu aliran ilmu filsafat yang
mengagungkan jiwa. Menurutnya, cita adalah gambaran asli yang semata-mata
bersifat rohani dan jiwa terletak di antara gambaran asli (cita) dengan
bayangan dunia yang ditangkap oleh panca indera. Pertemuan antara jiwa dan cita
melahirkan suatu angan-angan yaitu dunia idea. Aliran ini memandang serta menganggap
bahwa yang nyata hanyalah idea. Idea sendiri selalu tetap atau tidak mengalami
perubahan serta penggeseran, yang mengalami gerak tidak dikategorikan idea.
Aliran Eksistensialisme
Eksistensialisme
bisa dialamatkan sebagai saanlah satu reaksi dari sebagian terbesar reaksi
terhadap peradaban manusia yang hampir punah akibat perang dunia kedua. Dengan
demikian Eksistensialisme pada hakikatnya adalah merupakan aliran
filsafat yang bertujuan mengembalikan keberadaan umat manusia sesuai dengan
keadaan hidup asasi yang dimiliki dan dihadapinya.
Aliran Rekontruksionalisme
Kata Rekonstruksionisme bersal dari bahasa Inggris reconstruct,
yang berarti menyusun kembali. Dalam konteks filsafat pendidikan, rekonstruksionisme
merupakan suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan hidup kebudayaan
yang bercorak modern. Aliran rekonstruksionisme pada prinsipnya sepaham dengan
aliran perenialisme, yaitu berawal dari krisis kebudayaan modern. Menurut
Muhammad Noor Syam (1985: 340), kedua aliran tersebut memandang bahwa keadaan
sekarang merupakan zaman yang mempumyai kebudayaan yang terganggu oleh
kehancuran, kebingungan, dan kesimpangsiuran.
Aliran Perennialisme
Perennialisme diambil dari kata perennial, yang artinya
kekal dan abadi, dari makna yang terkandung dalam kata itu’ aliran
Perennialisme mengandung kepercayaan filsafat yang berpegang teguh pada
nilai-nilai dan norma-norma yang bersifat kekal abadi.
Aliran Esensialisme
Aliran esensialisme merupakan aliran pendidikan yang
didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat
manusia. Esensialisme muncul pada zaman Renaisance dengan cirri-cirinya yang
berbeda dengan progesivisme. Dasar pijakan aliran ini lebih fleksibel dan
terbuka untuk perubahan, toleran, dan tidak ada keterkaitan dengan doktrin
tertentu. Esensiliasme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada
nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama, yang meberikan kestabilan
dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas (Zuhairini, 1991: 21).
Aliran Progressivisme
Aliran Progressivisme adalah suatu aliran yang sangat
berpengaruh di abad ke-20 ini. Pengaruh ini sangat terasa sekalli khususnya di
Amerika Serikat. Usaha pembaharuan dalam dunia pendidikan pada umumnya
terdorong oleh aliran Progressivisme ini. Biasanya aliran ini dihubungkan
dengan pandangan hidup liberal –“The liberal road to
culture”. Aliran progresivisme mengakui dan berusaha mengembangkan
asas progesivisme dalam sebuah realita kehidupan, agar manusia bisa survive menghadapi
semua tantangan hidup. Dinamakan instrumentalisme, karena aliran ini
beranggapan bahwa kemampuan intelegensi manusia sebagai alat untuk hidup, untuk
kesejahteraan dan untuk mengembangkan kepribadiaan manusia. Dinamakan eksperimentalisme,
karena aliran ini menyadari dan mempraktikkan asas eksperimen untuk menguji
kebenaran suatu teori. Dan dinamakan environmentalisme, Karena aliran
ini menganggap lingkungan hidup itu memengaruhi pembinaan kepribadiaan
(Muhammad Noor Syam, 1987: 228-229).
Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan
1.
Aliran Progressivisme
2.
Aliran Esensialisme
3.
Aliran Perennialisme
4.
Aliran Rekontruksionalisme
5.
Aliran Eksistensialisme
6.
Aliran
Idealisme
Minggu, 02 Oktober 2016
Fungsi Filsafat Pendidikan
Fungsi filsafat pendidikan adalah menyelidiki perbandingan
pengaruh-pengaruh (1) dari filsafat-filsafat yang kompetitif dalam proses
kehidupan dan (2) dari kemungkinan proses-proses pendidikan dan pembinaan watak
guna menemukan pengelolaan pendidikan yang dikehendaki untuk membina watak yang
paling konstruktif bagi kaum muda dan tua. Di samping itu, fungsi filsafat
pendidikan juga untuk membantu tujuan-tujuan pedagogis yang meliputi empat
aspek yang saling berhubungan, yaitu fungsi analisis, evaluasi, spekulatif, dan
integratif. Hal senada juga seperti yang diungkapkan Brameld bahwa fungsi
filsafat pendidikan sebagai alat analisis, kritik, sintesis, dan penilaian.
Tujuan Filsafat Pendidikan
Tujuan filsafat pendidikan yaitu memberikan
inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal. Teori
pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang kebijakan dan
prinsip-rinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan. Praktik
pendidikan atau proses pendidikan menerapkan serangkaian kegiatan berupa
implementasi kurikulum dan interaksi antara guru dengan peserta didik guna
mencapai tujuan pendidikan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori-teori
pendidikan. Peranan filsafat pendidikan memberikan inspirasi, yakni menyatakan
tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat
dengan mengajukan pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di
lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik. Seorang guru perlu
menguasai konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogi atau ilmu dan seni
mengajar materi subyek terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau
miskonsepsi pada diri peserta didik.
Penerapan Filsafat Pendidikan
Filsafat itu sangat penting di dalam
dunia pendidikan. Kenapa? Karena di dalam pengertian secara mendalam
tentang filsafat itu sendiri mempunyai arti yang sangat positif,
murni, asli, dan tanpa rekayasa. Dimulai dengan pengertian filsafat yaitu
sebagai kecintaan, semangat, kebenaran, absolute, mutlak, dsb. Tidak dapat
dipungkiri filsafat itu adalah sebuah kunci jawaban atas segala sudut pandang
yang muncul di dunia.Filsafat sepatutnya dijadikan landasan berfikir oleh
manusia-manusia modern sekarang ini yang segala pola pikirnya sudah
terkontaminasi oleh kepalsuan-kepalsuan dunia yang bersifat global dan merusak.
Langganan:
Postingan (Atom)