Filsafat, bukan sekedar merupakan mata kuliah. Filsafat
adalah suatu tindakan, suatu aktivitas. Filsafat adalah aktivitas untuk
berpikir secara mendalam tentang pertanyaan-pertanyaan besar dalam hidup
manusia (apa tujuan hidup, apakah Tuhan ada, bagaimana menata organisasi dan
masyarakat, serta bagaimana hidup yang baik), dan mencoba menjawabnya secara rasional,
kritis, dan sistematis.
Untuk catatan, filsafat sudah ada lebih dari 2000 tahun, dan
belum bisa (tidak akan pernah bisa) memberikan jawaban yang pasti dan mutlak,
karena filsafat tidak memberikan jawaban mutlak, melainkan menawarkan
alternatif cara berpikir.
Ketika belajar filsafat, kita akan berjumpa dengan pemikiran
para filsuf besar sepanjang sejarah manusia. Sebut saja nama-nama pemikir besar
itu, seperti Plato, Aristoteles, Immanuel Kant, Al-Ghazali, Thomas Aquinas,
Kuhn, Jacques Derrida, dan filsuf-filsuf lainnya. Pemikiran mereka telah
membentuk dunia, sebagaimana kita pahami sekarang ini.
Beberapa mata kuliah yang diajarkan adalah filsafat moral,
filsafat ilmu pengetahuan, filsafat budaya, filsafat politik, filsafat sejarah,
logika, eksistensialisme, dan sebagainya. kita juga akan diajak memikirkan soal
keadilan global, teori-teori demokrasi, dan etika biomedis. Untuk para
profesional, filsafat juga amat berguna untuk memperluas wawasan berpikir.
Dengan belajar filsafat, maka akan mendapatkan beberapa
keterampilan berikut; memikirkan suatu masalah secara mendalam dan kritis,
membentuk argumen dalam bentuk lisan maupun tulisan secara sistematis dan
kritis, mengkomunikasikan ide secara efektif, dan mampu berpikir secara logis
dalam menangani masalah-masalah kehidupan yang selalu tak terduga.
Dengan belajar filsafat, seseorang dilatih menjadi manusia
yang utuh, yakni yang mampu berpikir mendalam, rasional, komunikatif. Apapun
profesi anda, kemampuan-kemampuan ini amat dibutuhkan. Di sisi lain, dengan
belajar filsafat, juga akan memiliki pengetahuan luas, yang merentang lebih
dari 2000 tahun sejarah manusia.
Kemampuan berpikir logis dan abstrak, kemampuan untuk
membentuk argumen secara rasional dan kritis, serta kemampuan untuk
menyampaikan ide secara efektif, kritis, dan rasional, akan membuat seseorang
mampu berkarya di berbagai bidang, mulai dari bidang informasi-komunikasi,
jurnalistik, penerbitan, konsultan, pendidikan, agamawan, ataupun menjadi
wirausaha.
Para pengacara, praktisi hukum, praktisi pendidikan, pemuka
agama, maupun praktisi bisnis akan mendapatkan wawasan amat luas, yang berguna
untuk mengembangkan diri dan profesi mereka. Jika sungguh ingin mendalami
filsafat, seseorang bisa melanjutkan studi sampai pada level master dan
doktoral, dan kemudian mengajar di bidang filsafat.
Seseorang dengan belajar filsafat, akan mampu melihat
masalah dari berbagai sisi, berpikir kreatif, kritis, dan independen, mampu
mengatur waktu dan diri, serta mampu berpikir fleksibel di dalam menata hidup
yang terus berubah.
Filsafat mengajak untuk memahami dan mempertanyakan ide-ide
tentang kehidupan, tentang nilai-nilai hidup, dan tentang pengalaman sebagai
manusia. Berbagai konsep yang akrab dengan kehidupan, seperti tentang
kebenaran, akal budi, dan keberadaan manusia, juga dibahas dengan kritis,
rasional, serta mendalam.
Filsafat itu bersifat terbuka. Sekali lagi, filsafat tidak
memberikan jawaban mutlak yang berlaku sepanjang masa. Filsafat menggugat,
mempertanyakan, dan mengubah dirinya sendiri. Ini semua sesuai dengan semangat
pendidikan yang sejati.
Filsafat mengajarkan untuk melakukan analisis, dan
mengemukakan ide dengan jelas serta rasional. Filsafat mengarahkan seseorang
untuk mengembangkan serta mempertahankan pendapat secara sehat, bukan dengan
kekuatan otot, atau kekuatan otoritas kekuasaan semata.
Filsafat adalah komponen penting kepemimpinan. Dengan
belajar berpikir secara logis, seimbang, kritis, sistematis, dan komunikatif,
seseorang akan menjadi seorang pemimpin ideal, yang amat dibutuhkan oleh
berbagai bidang di Indonesia sekarang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar