Kata Rekonstruksionisme bersal dari bahasa Inggris reconstruct,
yang berarti menyusun kembali. Dalam konteks filsafat pendidikan, rekonstruksionisme
merupakan suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan hidup kebudayaan
yang bercorak modern. Aliran rekonstruksionisme pada prinsipnya sepaham dengan
aliran perenialisme, yaitu berawal dari krisis kebudayaan modern. Menurut
Muhammad Noor Syam (1985: 340), kedua aliran tersebut memandang bahwa keadaan
sekarang merupakan zaman yang mempumyai kebudayaan yang terganggu oleh
kehancuran, kebingungan, dan kesimpangsiuran.
Aliran rekonstruksionisme berkeyakinan bahwa tugas
penyelamatan dunia merupakan tugas semua umat manusia. Karenanya, pembinaan
kembali daya intelektual dan spiritual yang sehat melalui pendidikan yang tepat
akan membina kembali manusia dengan nilai dan norma yang benar pula demi
generasi yang akan datang, sehingga terbentuk dunia baru dalam pengawasan umat
manusia.
Di samping itu, aliran ini memiliki persepsi bahwa masa
depan suatu bangsa merupakan suatu dunia yang diatur dan diperintah oleh rakyat
secara demokratis, bukan dunia yang dikuasai oleh golongan tertentu. Cita-cita
demokrasi yang sesungguhnya tidak hanya teori, tetapi mesti diwujudkan menjadi
kenyataan, sehingga mampu meningkatkan kualitas kesehatan, kesejahteraan dan
kemakmuran serta keamanan masyarakat tanpa membedakan warna kulit,, keturunan,
nasionalisme, agama (kepercayaan) dan masyarakat bersangkutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar