Senin, 10 Oktober 2016

Aliran Eksistensialisme


Eksistensialisme bisa dialamatkan sebagai saanlah satu reaksi dari sebagian terbesar reaksi terhadap peradaban manusia yang hampir punah akibat perang dunia kedua. Dengan demikian  Eksistensialisme pada hakikatnya adalah merupakan aliran filsafat yang bertujuan mengembalikan keberadaan umat manusia sesuai dengan keadaan hidup asasi yang dimiliki dan dihadapinya. 


Secara singkat Kierkegaard memberikan pengertian Eksistensialisme adalah suatu penolakan terhadap suatu pemikiran abstrak, tidak logis atau tidak ilmiah. Eksistensialisme menolak segala bentuk kemutlakan rasional. Dengan demikian aliran ini hendak memadukan hidup yang dimiliki dengan pengalaman, dan siuasi sejarah yang dialami, dan tidak mau terikat oleh hal-hal yang sifatnya abstrak serta spekulatif. Baginya, segala sesuatu dimulai dari pengalaman pribadi, keyakinan yang tumbuh dari dirinya dan kemampuan serta keluasan jalan untuk mencapai keyakinan hidupnya. 

Atas dasar pandangan itu, sikap dikalangan kaum Eksistensialisme atau penganut aliran ini seringkali nampak aneh atau lepas dari norma-norma umum. Kebebasan untuk freedom to, adalah lebih banyak menjadi ukuran dalam sikap dan perbuatannya. 

Pandangannya tentang pendidikan, disimpulkan oleh Van Cleve Morries dalam Existentialism dan Education, bahwa ” Eksistensialisme tidak menghendaki adanya aturan-aturan pendidikan dalam segala bentuk”,  oleh sebab itu Eksistensialisme dalam hal ini menolak bentuk –bentuk pendidikan sebagaimana yang ada sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar