1. Metafisika adalah studi keberadaan atau realitas. Metafisika mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: Apakah sumber dari suatu realitas? Apakah Tuhan ada? Apa tempat manusia di dalam semesta? Cabang utama metafisika adalah ontologi, studi mengenai kategorisasi benda-benda di alam dan hubungan antara satu dan lainnya.
Metafisika tradisional menganggap Tuhan sebagai causa prima (penyebab
pertama dari segala sesuatu). Asumsi ini ditolak Kant. Menurutnya Tuhan
bukanlah obyek pengalaman dengan kategori kausalitas pada tingkat akal budi
(verstand), melainkan ada pada bidang atau pandangan yang melampaui akal budi,
yakni bidang rasio (vernunft).
Bagi Kant, pembuktian Tuhan sebagai causa prima tidak bisa diterima. Ada
tidaknya Tuhan mustahil dibuktikan. Tuhan ditempatkan Kant sebagai postulat
bagi tindakan moral pada rasio praktis.
2. Etika
diperlukan untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan manusia. Secara
metodologis, etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam
melakukan refleksi. Sehingga etika merupakan suatu ilmu dengan objeknya adalah
tingkah laku manusia dengan sudut pandang normatif.
Semua
yang harus dilakukan manusia harus bisa diangkat menjadi sebuah peraturan umum.
Hal ini disebut dengan istilah “imperatif kategoris”. Contoh: orang sebaiknya
jangan mencuri, sebab apabila hal ini diangkat menjadi peraturan umum, maka
apabila semua orang mencuri, masyarakat tidak akan jalan.
3. Pemikiran
Immanuel Kant Tentang Agama dan Tuhan. Meskipun Kant lebih dikenal
sebagai filsuf yang berkecimpung dalam bidang epistemologi dan etika, tetapi
kajian tentang Tuhan pun tak luput dari penelaahannya. Dalam bidang keagamaan
atau Teologi, Kant menolak bukti-bukti “onto-teologis” adanya Tuhan. Artinya,
menurutnya, Tuhan itu, statusnya bukan “objek” inderawi, melainkan a priori
yang terletak pada lapisan ketiga (budi tertinggi) dan berupa
“postulat” (Asumsi yg menjadi pangkal dalil yg dianggap benar tanpa perlu
membuktikannya; anggapan dasar).
4. Immanuel
Kant berargumentasi bahwa konsep seseorang tentang Tuhan harus berasal
dari penalaran; oleh karena itu, ia menyerang bukti-bukti tentang keberadaan
Tuhan, dengan menyangkali keabsahannya. Kant berpendapat bahwa tidak dapat ada
terpisah pengalaman yang dapat dibuktikan melalui pengujian. Dalam hal ini,
Kant mengkombinasikan rasionalisme (kebertumpuan pada penalaran manusia) dan
empirisme (pembuktian sesuatu berdasar metode ilmiah).
Bagi Kant,
Tuhan bukanlah soal teoretis, melainkan soal praktis, soal moral, soal
totalitas pengalaman, dan arti atau makna hidup terdalam (ini dampak
positifnya). Dampak negatifnya adalah bahwa sebagai “postulat’ (penjamin)
moralitas, Tuhan adalah konsekuensi moralitas, maka moralitas merupakan dasar
keberadaan Tuhan. Karena itu, muncul tendensi pada Kant untuk meletakkan agama
hanya pada tataran moralitas semata atau perkara horizontal saja (hubungan
antar manusia saja atau soal perilaku di dunia ini saja). Konsekuensinya, agamanya
Kant, tidak memerlukan credo (kepercayaan).
Kant
menyatakan bahwa memang Tuhan hanya bisa didekati melalui iman dan iman itu
dilandasi oleh hukum moral. Hukum moral mewajibkan kita untuk selalu melakukan
kebaikan. Tetapi hukum moral ini mensyaratkan tiga hal utama, yaitu: kebebasan,
keabadian jiwa, dan keberadaan tuhan.
Kant
mengatakan bahwa hanya manusialah tujuan pada dirinya, dan bukan semata-mata
alat atau sarana yang boleh diperlakukan sewenang-wenang. Di dalam segala
tindakan manusia baik yang ditujukan kepada dirinya sendiri maupun kepada orang
lain, manusia harus dipandang serentak sebagai tujuan.
Bagi Kant,
manusialah aktor yang mengkonstruksi dunianya sendiri. Melalui a priori formal,
jiwa manusia mengatur data kasar pengalaman (pengindraan) dan kemudian
membangun ilmu-ilmu matematika dan fisika. Melalui kehendak yang otonomlah jiwa
membangun moralitas. Dan melalui perasaan (sentiment) manusia menempatkan
realitas dalam hubungannya dengan tujuan tertentu yang hendak dicapai
(finalitas) serta memahami semuanya secara in heren sebagai
yang memiliki tendensi kepada kesatuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar