Orang
asing kadang menyebut penduduk yang tinggal pada bekas kersidenan ini sebagai
Bantenese yang mempunya arti ”orang Banten”. Contohnya, Guillot Claude menulis
pada halaman 35 bukunya The Sultanate of Banten: “These estates, owned by the
Bantenese of Chinese origin, were concentrated around the village of
Kelapadua.” Dia menyatakan bahwa keturunan Cina juga adalah Bantenese atau
penduduk Banten.
Hanya
saja setelah dibentuknya provinsi Banten, ada sebagian orang yang
menterjemahkan Bantenese menjadi suku Banten sebagai kesatuan etnik dengan
budaya yang unik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar