Minggu, 25 Desember 2016

Filosofi Truk Sampah



sebuah filosofi yg amat "cantik" yang saya dapat dari om google ..
kita harus menyadari bahwa hidup itu bukan hanya bernafas, bukan hanya makan, minum, tidur, dan menjalankan rutinitas yang melelahkan ..
hidup itu untuk di nikmati kawan !

salah satu tips/cara untuk menikmati hidup dilihat dari sisi kedamaian jiwa..

silahkan baca berulang-ulang agar dapat memaknai dan menerapkannya dalam kehidupan yang terlanjur melelahkan kita semua ..
check this ooouucch
Suatu hari saya naik taksi menuju bandara, taksi yang kami naiki melaju pada jalur yang benar, tiba-tiba sebuah mobil hitam melaju keluar dari tempat parkir tepat di depan kami. Sopir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa centi  meter dari mobil tersebut.
Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya dan mulai menjerit ke arah kami sambil memaki-maki sopir taxi yang kami naiki.
Sopir taxi hanya tersenyum, melambaikan tangan pada orang tersebut. Saya benar-banar heran dengan sikap sopir taxi yang bersahabat.
Maka saya bertanya,” mengapa Anda melakukan hal yang diluar dugaan yaitu tersenyum, melambaikan tangan dan mendoakan orang tersebut??? Sedangkan orang tersebut hampir merusak taxi Anda dan dapat saja mencelakakan nyawa kita!”.
Saat sopir taxi menjawab itulah saya belajar dari sopir taxi tersebut mengenai apa yang kemudian saya sebut “filosofi truk sampah”.
Sopir taxi itu menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah, mereka berjalan keliling sambil membawa sampah, seperti : Frustasi, kemarahan, kekecewaan, ketakutan, kebencian dan banyak masalah lain, seiring dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya dan seringkali mereka membuang sampah itu kepada Anda.
Jangan ambil hati, tersenyumlah, lambaikan tangan, doakan dan berkati mereka lalu lanjutkan hidup Anda.
Jangan Ambil sampah mereka untuk kembali membuangnya pada orang lain yang Anda temui baik ditempat kerja, dirumah atau dalam perjalanan.
Orang sukses adalah mereka yang tidak membiarkan “truk sampah” mengambil
hari-hari mereka dengan merusak suasana hati kita.
Hidup ini terlalu singkat untuk bangun di pagi hari dengan penyesalan, maka
“kasihilah orang yang memperlakukan Anda dengan benar, doakanlah bagi yang
tidak benar”.
Bagaimana teman-teman? mengenai filosofi truk sampah ini? Menarik bukan?
Memang dalam keseharian, kita sering dihadapkan pada posisi supir taksi tadi, menghadapi orang-orang yang  marah atau kesal karena beban hidupnya. Sekarang pertanyaannya, apakah kita harus ikut terbawa marah juga? Ikut mengambil “sampah” orang tersebut?
Tentu jawabannya tidak bukan sobat.
Hidup itu 10% mengenai apa yang Anda buat dengannya dan 90% tentang
bagaimana Anda menghadapinya.
Hidup bukan mengenai menunggu badai berlalu tapi tentang bagaimana
belajar menari dalam hujan.
Semoga cerita ini mampu menginspirasi dan menceriakan anda semua
Selamat menikmati hidup yang diberkati Tuhan dan bebas dari ”sampah”. Salam dalam cinta membangun dunia baru dengan terbebas dari “sampah” kehidupan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar