Jumat, 23 Desember 2016

Makna Filosofi Pohon Kelapa, Inspirasi Kehidupan yang Sejahtera

Pohon kelapa Yang juga kita kenal sebagai lambang pramuka ternyata memang memiliki segudang manfaat dan makna filosofi. 


Sedari dulu, kita sudah mengenal tentang filosofi pohon kelapa. Pohon yang semua bagiannya dapat dimanfaatkan, mulai dari ujung daun sampai ujung akar. Mari kita refleksi dan refresh kembali apa saja filosofi yang terkandung di dalamnya.

Ketika pohon kelapa telah berdiri tegak dan dewasa, kerimbunannya mampu mengurangi teriknya sinar matahari bahkan memberikan semilir angin rayuan pulau kelapa yang sangat sejuk dinikmati. Ketika seorang anak manusia telah beranjak dewasa, sudah seharusnyalah dia memberikan rasa nyaman akan kedewasaannya itu. Dapat menjadi tempat tumpuan dan selalu berusaha untuk memberikan kebahagiaan bagi orang-orang di sekitarnya.
Ketika dua buah pohon kelapa tumbuh saling berdekatan, maka orang-orang akan memasang sebuah ayunan yang terbuat dari rangkaian tali temali dan mengikatkan kedua ujungnya di batang dua pohon kelapa itu. Ayunan yang sejenak menyatukan kedua pohon ternyata dapat membuat orang yang menaikinya menjadi senang dan rileks, menikmati sejuknya dan nyamannya di ayun-ayun hingga tertidur.  Begitu juga dengan dua orang anak manusia yang saling berdekatan dan dipersatukan dalam tali pernikahan, ikatan yang kokoh dapat membawa kebahagiaan, baik untuk pasangan pasutri itu maupun bagi orang lain di sekitar mereka. Kehidupan berumah tangga yang bahagia dapat ditularkan kepada siapa saja yang juga ingin bahagia, karena hakekat kita hidup adalah untuk bahagia, dan selalu mencoba untuk membahagiakan diri dan orang-orang yang kita sayangi.
Daun yang rindang dapat digunakan sebagai kerajinan atau bahan dasar pembuatan ketupat. Tulang daunnya atau yang biasa disebut dengan lidi juga dapat dimanfaatkan sebagai sapu dan kerajinan lainnya, seperti mainan anak-anak. Daunnya yang masih muda dapat dimanfaatkan sebagai janur untuk upacara pernikahan. Bahkan, daunnya yang sudah kering kerontang pun dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk memasak di dapur.
Buahnya yang masih muda dapat digunakan sebagai obat atau pun minuman yang sangat segar. Daging buah yang masih muda pun bisa di makan, orang-orang biasa menyebutnya sebagai degan. Sementara buah yang setengah tua atau yang sudah tua dapat diolah menjadi bahan masakan. Daging buahnya yang sudah tua menghasilkan banyak santan yang digunakan sebagai bahan berbagai masakan, sebagai bahan dasar pembuatan nata de coco, sebagai bahan kosmetik, dan lain sebagainya.
Kulit buahnya (batok) dapat digunakan untuk berbagai macam aneka kerajinan dan peralatan rumah tangga, bahkan di pergunakan sebagai bahan aksesoris yang sangat menawan, elegan dan mempunyai daya jual yang sangat tinggi.
Batangnya yang kokoh dan besar dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan, seperti jembatan, rumah, dan berbagai kerajinan. Akarnya tak kalah populer juga, dapat di gunakan sebagai bahan pengganti  tanah untuk menanam berbagai tanaman lainnya, sebagai bahan pembuatan sapu, kerajinan unik, dan lain-lain.
Dan sepertinya masih banyak kegunaan dan manfaat dari pohon kelapa yang belum saya sebutkan satu persatu. Filosofi hidup ala pohon kelapa benar-benar mengajarkan kepada kita bahwa hidup itu harus berguna untuk siapa saja. Bahwa, apapun yang kita miliki di dunia ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membahagiakan diri sendiri dan orang lain. Bahwa, apapun kondisi tubuh kita, baik lengkap maupun tidak lengkap, baik sempurna maupun tidak sempurna, baik sedang dalam kondisi sehat maupun sakit, semuanya harus bermanfaat.
Jangan pernah memandang rendah diri kita sendiri yang memiliki tubuh tidak lengkap atau tidak sempurna, syukurin apa yang ada, Allah selalu memberikan kelebihan di balik kekurangan. Kita sering melihat atau membaca artikel kesuksesan orang-orang yang justru memiliki kekurangan pada fisiknya. Mereka memiliki segudang semangat dan tekad hidup untuk maju dan memperbaiki kehidupan mereka. Mereka bangga dengan keterbatasan mereka yang membawa keberkahan tersendiri, mereka yakin bahwa mereka adalah pribadi yang unik dan istimewa, indah bukan?
Mental sekokoh baja dan kemampuan untuk memanfaatkan atau mendayagunakan semua fasilitas yang diberikan Allah dengan sebaik-baiknya. Mereka merefleksikan filosofi pohon kelapa dalam kehidupannya, mereka merengkuh nikmat dari setiap inci tubuh hadiah Allah SWT itu. Subhanallah… sungguh sebuah perjuangan yang teramat berat bagi mereka, namun mereka telah sukses membuktikan kemampuan mereka itu kepada dunia. Seperti sebuah kiasan bahwa “matahari selalu memberikan sinarnya secara adil kepada siapa saja yang mau berusaha keluar dari naungannya”.
Lain lagi dengan orang-orang yang mengalami sakit luar biasa. Mereka juga termasuk golongan pejuang dalam hidup. Semangat untuk sembuh, tekad untuk meraih mimpi hidup sehat, dan kemauan untuk memperbaiki dirinya. Banyak penulis sukses yang berasal dari penyakit yang dideritanya, mereka menghasilkan berbagai buku hanya dari tempat tidur yang berada di ruang isolasi rumah sakit. Bayangkan, sehebat apa semangat yang dia punya untuk berbagi dan mendatangkan manfaat bagi dirinya dan orang lain. Mereka masih memiliki spirit kehidupan meskipun mungkin dokter telah memberikan prediksi tentang umur mereka.
Kurang apa lagi rahmat dari Allah SWT bila kita sendiri tidak mengolah hidup kita dengan sedemikian rupa? Syukuri dan selalu syukuri nikmat yang ada. Sifat tidak pernah puas yang selalu lengket di tubuh kita dapat di netralisir dengan cara bersyukur ini.  Selalu perhatikan dan pelajari berbagai filosofi alam yang dapat kita temui di manapun berada. Bagaimana cara  mereka merengkuh nikmat tanpa harus lari dari kenyataan atau terpuruk di dalam kubangan penyesalan.
Masih banyak filosofi alam yang dapat kita gali, kita refleksikan dalam kehidupan, kita korelasikan dengan situasi dan kondisi hidup. Semuanya adalah berkah :)  Filosofi pohon kelapa adalah salah satunya, terdapat manfaat yang sangat besar bagi orang-orang yang mau berpikir dan mengamalkan dalam kehidupannya. Semoga kita semua memiliki filosofi masing-masing untuk mengingatkan kembali tentang indahnya hidup bila saling berbagi kebahagiaan.
Aneka Manfaat Tubuhan Kelapa
Pohon kelapa yag bisa kita jumpai di daerah Tropis dan Subtropis ini biasanya berada pada daerah yang tidak jauh dari Air, di dekat pantai misalnya.

Seperti Buah kelapa dan pohonnya hampir tidak bisa lepas dari kehidupan kita sehari-hari baik sebagai bahan baku masakan sampai untuk menopang bangunan yang ada di sekitar kita dan beberapa manfaat lainnya adalah :
  • Akar = bermanfaat sebagai perwarna, obat kumur, obat  diare , disentri dan sikat gigi
  • Batang = bahan baku untuk membangun rumah , jembatan, canoe kecil dan lain
  • Daun = atap murah, anyaman ketupat dan hiasan upacara
  • Tulang daun = sapu lidi dan bahan dasar prakarya
  • Tandan bunga / bunga palma = hiasan upacara pernikahan
  • Air nira kelapa (dari tangkai bunga)= fermentasi minuman tuak
  • Serabut buah kelapa = bahan bakar, tali anyaman, keset, pot bunga anggrek, dan yang lain
  • Batok / tempurung  kelapa = bahan bakar dan bahan baku untuk kerajinan tangan
  • Air kelapa dan daging kepala = bahan dasar es kelapa atau campuran es lainnya
  • Daging kelapa tua =  santan, minyak , kopra, bahan baku produk perawatan rambut dan tubuh
Dengan segudang manfaat yang dimilki oleh pohoin kelapa ini sangatlah tepat jika kemudian di gunakan sebagai simbol pramukan dengan harapan sebagai seseorang yang multi talen dan bermanfaat bagi orang lainnya.
Hidup dengan berpegang pada filosofi pohon kelapa dapat membantu kita menjalani kehidupan yang sejahtera, makmur, dan nyaman. Mampu beradaptasi terhadap segala macam kondisi, tegar dan bersemangat menjalani hidup juga suka membantu orang lain dalam menyelesaikan masalah. Kehidupan seperti itu mampu mengantarkan kita menuju manusia yang indah seperti indahnya Pohon-pohon kelapa yang menghiasi pantai negri ini. Namun tidak kalah pentingnya untuk tetap bersyukur kepada Tuhan yang menciptakan kita dan telah memberi kita keindahan tubuh dan alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar