Berfikir mensyaratkan adanya
pengetahuan (Knowledge) atau sesuatu yang diketahui agar pencapaian
pengetahuan baru lainnya dapat berproses dengan benar, sekarang apa yang
dimaksud dengan pengetahuan ?, menurut Langeveld pengetahuan ialah
kesatuan subjek yang mengetahui dan objek yang diketahui, di tempat lain dia
mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan kesatuan subjek yang mengetahui dengan
objek yang diketahui, suatu kesatuan dalam mana objek itu dipandang oleh subjek
sebagai dikenalinya.
Dengan demikian pengetahuan selalu berkaitan dengan objek
yang diketahui, sedangkan Feibleman menyebutnya hubungan subjek dan
objek (Knowledge : relation between object and subject). Subjek adalah
individu yang punya kemampuan mengetahui (berakal) dan objek adalah benda-benda
atau hal-hal yang ingin diketahui. Individu (manusia) merupakan suatu realitas
dan benda-benda merupakan realitas yang lain, hubungan keduanya merupakan
proses untuk mengetahui dan bila bersatu jadilah pengetahuan bagi manusia. Di
sini terlihat bahwa subjek mesti berpartisipasi aktif dalam proses penyatuan
sedang objek pun harus berpartisipasi dalam keadaannya, subjek merupakan suatu
realitas demikian juga objek, ke dua realitas ini berproses dalam suatu
interaksi partisipatif, tanpa semua ini mustahil pengetahuan terjadi, hal ini
sejalan dengan pendapat Max Scheler yang menyatakan bahwa pengetahuan
sebagai partisipasi oleh suatu realita dalam suatu realita yang lain, tetapi
tanpa modifikasi-modifikasi dalam kualitas yang lain itu. Sebaliknya
subjek yang mengetahui itu dipengaruhi oleh objek yang diketahuinya.
Pengetahuan
pada hakikatnya merupakan segenap apa yang diketahui tentang objek tertentu,
termasuk ke dalamnya ilmu (Jujun S Suriasumantri,), Pengetahuan tentang
objek selalu melibatkan dua unsur yakni unsur representasi tetap dan tak
terlukiskan serta unsur penapsiran konsep yang menunjukan respon pemikiran.
Unsur konsep disebut unsur formal sedang unsur tetap adalah unsur material atau
isi (Maurice Mandelbaum). Interaksi antara objek dengan subjek yang
menafsirkan, menjadikan pemahaman subjek (manusia) atas objek menjadi jelas,
terarah dan sistimatis sehingga dapat membantu memecahkan berbagai masalah yang
dihadapi. Pengetahuan tumbuh sejalan dengan bertambahnya pengalaman,
untuk itu diperlukan informasi yang bermakna guna menggali pemikiran untuk menghadapi
realitas dunia dimana seorang itu hidup (Harold H Titus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar