Jumat, 23 Desember 2016

Terapkan Filosofi Pohon Bambu agar Sukses jadi Pengusaha

Pohon Bambu tak hanya menarik ketika ditata untuk menghias taman. Pohon berbatang ramping itu juga mengandung filosofi hidup yang berguna untuk manusia. Kita dapat menjumpai pohon bambu dengan murah di sekitar lingkungan. 

Penampakannya sangat khas, rimbun berumpun dengan batang yang panjang serta daun yang bentuknya mirip rumput. Saat angin berembus, suara dari gesekan daun bambu memancarkan ciri tersendiri. Pohon yang dapat menyejukkan taman rumah ini menyimpan filosofi yang bisa jadi belum diketahui banyak orang. Bambu, yang perubahan "wujudnya" terbilang lambat, sebetulnya memiliki kekuatan pada akar. Satu hingga tiga tahun, pertumbuhan pohon ini dirasa lambat. 
Namun, sebenarnya selama kurun waktu tersebut, akar bambu sedang tumbuh dengan pesat sehingga memiliki kekuatan yang luar biasa. Pertumbuhan bambu baru terlihat secara signifikan setelah empat tahun, dengan akar-akarnya yang juga tumbuh subur. Pada tahun kelima, setelah pertumbuhan akarnya selesai, barulah batang bambu akan muncul.
Tumbuh menjulang ke langit. Proses kehidupan pohon bambu mengandung arti filosofis buat manusia, yakni betapa fondasi yang kuat sangat diperlukan. Menurut klasifikasinya, bambu tergolong tanaman rumput. Namun, bambu adalah rumput spektakuler. Tingginya bisa terentang dari 30 cm hingga 30 meter. Bambu sebuah tanaman rumput yang unik. Nah, inilah pelajarannya. Meskipun berlatar tanaman rumput, bambu menjadi beda lantaran karakternya.
Kegunaan dan cara bambu mengekspresikan diri, menjadikannya tanaman rumput yang berbeda. Dalam kehidupan pun latar belakang, kita sebenarnya bukanlah penentu, melainkan bagaimana kita berupaya mengekspresikan potensi diri, tidak peduli latar belakang kita. 
Itulah yang akhirnya membuat kita menjadi pribadi luar biasa. Pohon bambu juga mengajari kita soal fleksibilitas. Kita jarang menyaksikan bambu roboh. Di tengah tumbangnya pohon-pohon lain akibat serangan angin puting beliung, bambu tetap tegar berdiri. 
Selain karena akar yang kuat, batangnya juga mampu bergoyang bersama angin. Alhasil, dalam cuaca buruk dan angin kencang, pohon bambu bisa bergoyang dan mengeluarkan desis suara mengikuti irama angin. Sementara pohon-pohon lain yang memiliki batang lebih besar, justru tidak kuat menghadapi ganasnya angin. Inilah yang disebut fleksibilitas.

Bambu tergolong keluarga gramineae, disebut juga dengan giant grass berumpun dan terdiri atas sejumlah batang yang tumbuh secara bertahap. Mulai rebung, batang muda, hingga umur dewasa yang mencapai 4-5 tahun. Bentuk batang bambu berbuku-buku atau beruas. Dia juga berdinding keras, dan di tiap ruasnya ditumbuhi mata tunas atau cabang.
Akar bambu berbentuk rimpang berbuku dan beruas. Setiap buku akan ditumbuhi serabut dan tunas yang dapat tumbuh sebagai batang.
Ingin Berwirausaha, Pakai Filosofi Pohon Bambu
Bila ingin sukses berwirausaha, belajarlah dari pohon bambu. Pohon bambu yang kita lihat adalah pohon yang tumbuh menjulang ke langit, namun pohon bambu sebelum menjulang ia tumbuh ke bawah dulu, menyiapkan akar yang kuat karena semakin tinggi bambu menjulang maka semakin kencang angin yang menerpanya.
 
Sebelum berwirausaha, siapkan mental yang kuat, ubah mindset dan kembangkan karakter kewirausahaan. Wirausaha adalah mindset, adapun memproduksi, memasarkan dan lainnya adalah aktifitas berwirausaha yang sangat bergantung dari karakter mental seseorang, urainya.
No shorcut to success” atau tidak ada jaaln pintas untuk meraih sukses sejati. Sukses adalah perjalanan yang membutuhkan pondasi mental yang kuat, tahan banting, berani mengambil resiko dan inilah yang menjadi modal penting berwirausaha.
Dari filosofi pohon bambu kita belajar bahwa meskipun berlatar tanaman rumput, bambu menjadi beda lantaran karakternya, yaitu kuat, tegar, kokoh, tangguh, lentur, ulet, yang merupakan filosofi hidup agar tegak dalam menghadapi badai dan persoalan hidup.
Pentingnya 4 (empat) agenda utama dalam pengembangan kewirausahaan, yaitu :
  1. Agenda akademik, teruslah belajar, membuka seluruh informasi yang telah tersedia
  2. Agenda sosial, menguatkan networking,  stake holders. Pepatah: besi diasah denga batu, manusia diasah dengan manusia, siapaun manusia yang kita temui adalah  tempat belajar.
  3. Agenda indra fisik, kunci disiplin, komitmen,janan lupa berikan juga haknya pada  tubuh
  4. Agenda spiritual, berpusat pada orang lain dan sang pencipta. Life is a legacy, hidup adalah warisan, sekali berarti setelah itu mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar